Pages - Menu

Rabu, 25 Desember 2013

47 Ronin

hari ni baru aja nonton 47 Ronin,, jadi awal reviewku dimulai dari 47 Ronin, semoga dapat diterima.. hehehe :D


Judul : 47 Ronin
Menampilkan : 
- Keannu Reaves sebagai Kai
- Hiroyuki sanada sebagai Oishi
- Ko Shibasaki sebagai Lady Mika
- Rinko Kikuchi sebagai Penyihir
- Tadanobu Asano sebagai Lord Kira
- Min Tanaka sebagai Lord Asano
- Jin Akanishi sebagai Chikara (Anak Oishi)
- Cary Hiroyuki Tagawa sebagai Shogun Tsunayoshi

Sinopsis : 
Kai (Keanu Reeves) adalah seorang keturunan Jepang - Inggris yang dibesarkan oleh  Lord Asano (Min Tanaka) dari kerajaan Ako. Dikarenakan dirinya yang memiliki darah campuran, Kai selalu mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan dari seluruh anggota klan Asano. Hanya anak dari sang penguasa, Lady Mika (Ko Shibasaki) yang mau berteman dengannya.

Suatu hari, Lord Asano mendapatkan kehormatan untuk menjadi tuan rumah pertandingan para Samurai dan menyambut Shogun Tsunayoshi (Cary Hiroyuki Tagawa), sang pemimpin, dan penguasa dari propinsi tetangga, Lord Kira (Tadanobu Asano). Namun berkat tipu daya dan pengaruh penyihir (Rinko Kikuchi) suruhan Lord Kira, Lord Asano berhalusinasi mengira Lord Kira tengah memperkosa Mika, Lord Asano pun menyerang Lord Kira dan melukainya. Karena perbuatan memalukan ini, sebagai tuan rumah melakukan percobaan pembunuhan pada tamunya, Shogun menjatuhkan hukuman Seppuku kepada Lord Asano dan untuk menghindari perang saudara, Shogun memerintahkan Lord Kira menikah dengan Mika, karena Mika masih dalam suasana berkabung, Shogun memberikan tempo waktu setahun.

Segera Lord Kira menunjukkan kekuasaannya dengan membuang samurai Lord Asano yang setia, dan mengurung pemimpinnya, yaitu Oishi (Hiroyuki sanada). Setahun kemudian, Oishi yang kembali dari hukumannya, dengan bantuan anaknya, Chikara (Jin Akanishi), mengumpulkan Kai dan para mantan anak buahnya, untuk menegakkan keadilan, membalaskan dendam Lord Asano dan menyelamatkan Lady Mika. 

Review :
47 Ronin merupakan kisah Nyata yang terjadi di Tokugawa, Jepang, pada abad ke - 18, yaitu berkisah tentang 47 Ronin yang ingin membalas dendam kematian majikannya. Di akhir tahun 2013, lewat arahan dari sutradara Carl Erik Rinsch, movie ini disajikan dengan cara berbeda, dengan menambahkan karakter baru, Kai (keturunan darah campuran Inggris - Jepang) dan seorang penyihir (Rinko Kikuchi), kita dapat menyaksikan nuansa fantasy disini, namun movie ini tetap mengusung nilai kesetiaan, prinsip, harga diri hingga jalan seorang samurai,,,, dan cinta (bonusnya aja ini).


  • Karakter : 7/10

Keanu Reeves (kiri), dan Hiroyuki Sanada (kanan)
Karakter seorang Kai terasa tenggelam oleh karakter seorang Oishi. Kita tidak bisa melihat akting Keannu Reeves yang bagus disini, terkesan standar aja dan jika dilihat dari Kai adalah sebagai peran utamanya malah terasa sebagai peran pendukung, ada atau tidak adanya seorang Kai, tidak akan mempengaruhi sebuah cerita. Keberadaan seorang Kai cuma sebagai pelengkap aja, yang dimunculkan karena ada penambahan karakter seorang penyihir. Sepanjang pilem, kita cuma bisa melihat Kai disini seperti sebagai rekan seperjalanannya / seperjuangannya Oishi. 

Berbeda halnya dengan karakter Oishi, akting Hiroyuki Sanada sangat menarik perhatian dan lebih banyak kesorot perannya dibandingkan Kai. Kita sangat dapat melihat dan merasakan bagaimana dia seorang Samurai yang ingin menegakkan keadilan buat majikannya, seorang pemimpin yang dihormati dan disegani oleh para anak buahnya, seorang Suami yang dicintai oleh istrinya, dan juga seorang ayah yang dihormati oleh anaknya. 

Ko Shibasaki (Kiri) dan Rinko Kikuchi (kanan)
Akting kedua aktris ini sangat memukau, terlebih aktingnya Rinko. Rinko yang berperan sebagai penyihir yang jahat namun anggun menarik perhatianku. Untuk mengubah cerita 47 Ronin dengan nuansa fantasy, memang membutuhkan karakter yang kuat, dan Rinko berhasil menampilkannya dan memberikan kontribusi yang banyak dalam cerita dan memberikan ketegangan pada momennya. 
  • Storyline : 5/10


Ceritanya terasa ada yang kurang karena dipercepat,  kita tidak dapat melihat bagaimana 47 samurai tak bertuan ini melewati hari-harinya. Menunggu selama satu tahun untuk bisa membalas dendam. Selama masa penantian itu pasti memiliki kendala, bagaimana mereka bisa hidup dibawah pengawasan musuh, bagaimana kehidupan mereka setelah dibuang, bagaimana mereka bisa memelihara semangat seorang samurai dan bagaimana mereka bisa saling menjaga kepercayaan sesama teman mereka.

Selain itu, Natsu enggak ngerti, ngapain mereka ngambil pedang2 dari hutan tengu itu, iyaa,, Natsu tahu, kalo mereka enggak punya pedang,, tapi, ketika mereka melakukan penyerangan pertama pada mlam hari itu, pedang mereka kayaknya enggak berguna banget deh.... so....?? confused dah.. @@

btw,, mereka beneran 47 orang kan,, koq kayaknya bnyak bgt yak,, kan ada yg mati tuh... (*enggak ada wkatu buat ngitungin, lgian krg kerjaan bgt dah ngitungin sgla )

  • Visual : 7/10






Visual pada film ini standar aja, memang ada efek ketegangan dan bernuansa fantasy. tapi, jika dibandingkan dengan film dengan bergenre yang sama, memang kurang greget sih. banyak space yang kosong.
Film ini sangat menekankan action daripada dramanya, jadi sangat pas lah buat filmnya yang bertema samurai. Tapi, masih kurang adegan bertarung pedangnya, buat ukuran film bertema samurai. 

  • Feel : 7/10


Kesetiaan dan Harga diri seorang samurai kurang lebih dapat tergambarkan dengan baik disini.
Di akhir cerita, [*Spoiler]
Di akhir cerita, tindakan 47 ronin mendapat penghormatan tinggi dari masyarakat, pun kekaisaran. Namun, peraturan tetaplah peraturan. Mereka dihukum mati. Namun, mereka berhak mendapat kematian dengan cara terhormat ala samurai. Meski sudah tidak memiliki majikan, mereka diizinkan bunuh diri dengan upacara agung yang disebut sepupuku.


Kai dan Lady Mika

kayaknya kurang asik ya, jika sebuah pilem tidak memiliki nuansa romancenya. 
Ada 2 bagian yang membuat terharu, yaitu kasih antara Kai dan Lady Mika, serta kasih antara Oishi dan istrinya. 
Kai yang memiliki perasaan khusus terhadap Lady Mika, yang ternyata tidak bertepuk sebelah tangan, karena adanya perbedaan status, membuat mereka berpisah.

Kai : "I wil go to thousand of world, thousand of life until i find you" 
Lady Mika : "and I will waiting for you, for thousand of world, thousand of life until you find me"


Untuk membalaskan dendam atas kematian majikannya, Oishi mengatakan pada istrinya, untuk membuat seluruh dunia mempercayainya kalau istrinya telah menceraikannya, tapi cuma istrinya yang tahu bahwa dia adalah kebagiaan dalam hidup Oishi. Istrinya menolak dengan mengatakan, aku adalah istri seorang samurai, aku akan mengikuti langkahmu.  

Adegan yang tidak bertele-tele, simple namun cukup membekas di hati, makanya diawal-awal saya bilang romance disini bonus aja.


  • Absurd



betewe,,, ini siapa sih,,, perannya disini apa,, cuma tampil bentar doang dan enggak memiliki efek apapun dalam pilem ini, tapi hebatnya punya poster sendiri,, wew... kirain dia antek-anteknya Lord Kira gitu, buat ngawasin Kai di tempat pembuangannya. eh, ini malah cuma berpose gitu aja. aneh...



buat kamu yang sangat menyukai genre fantasy, 47 Ronin sangat bagus ditonton di akhir tahun ini. tapi kalau kamu yang sangat menyukai cerita historikalnya, pilem ini sangaaaatttt jauhhh dari kisah aslinya, jangan harap deh bakalan sama persis.